Snowblindness (Kebutaan akibat salju)

1. Definisi/penyebab :

            Mata sangat sensitif terhadap radiasi sinar ultra violet, sama halnya dengan kulit. Pada daerah yang tertutup es atau salju, hampir 75% sinar ultra violet akan dipantulkan, sehingga mata kita akan menerima paparan yang besarnya hampir sama dengan bila kita menatap langsung ke arah matahari. Mata kita akan terpapar sinar ultra violet yang berlebihan walaupun cuaca mendung atau banyak pepohonan. Paparan yang berlebihan tersebut akan mengakibatkan sunburn (luka bakar) pada jaringan tubuh kita, termasuk mata, demikian juga pada retina sehingga mengakibatkan terjadinya snowblindness.

2. Gejala/tanda :

            Gejala akan tampak 8 -12 jam setelah kita terpapar. Awalnya mata terasa seperti iritasi dan kering. Kemudian sesuai dengan perjalanan waktu mata akan terasa seperti penuh dengan pasir. Setiap mengedipkan dan menggerakan mata akan terasa sangat nyeri, dan apabila terkena sinar akan terasa sangat tidak nyaman. Mata menjadi merah dan banyak mengeluarkan air mata. Kelopak mata akan merah, bengkak, dan susah dibuka.

3. Komplikasi :

            Kasus yang ringan sampai sedang bisa mengalami penyembuhan sempurna dalam beberapa hari. Tapi pada kasus yang berat bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada mata.

4. Pengobatan :

a. Pada kasus yang ringan akan bisa sembuh spontan dalam beberapa hari, namun rasa nyeri yang terjadi bisa cukup mengganggu apabila tidak diobati.

b. Kompres dingin dan mata ditutup untuk menghindari dari sinar cukup dapat mengatasi rasa nyeri.

c. Jika ada obat tetes mata harus digunakan setiap jam, bukan hanya untuk mengurangi nyeri tapi juga untuk menghilangkan reaksi radang yang terjadi.

d. Jangan menggosok-gosok mata.

e. Jangan menggunakan obat penghilang rasa nyeri (anastesi) lokal, karena dapat memperberat kerusakan pada permukaan mata.

5. Pencegahan :

            Gunakan selalu goggles atau kacamata pelindung bila berada pada daerah dengan permukaan es atau salju. Kaca mata yang digunakan harus cukup lebar sehingga dapat menghindari pantulan cahaya dari bawah dan samping. Bila kita lupa membawa kaca mata, atau kaca mata kita pecah maka bisa dilakukan improvisasi dengan menggunakan kertas, kain, atau karton yang dibuat sebagai topeng yang menutupi mata dan hanya dibuat lubang berupa garis lurus sejajar dengan mata untuk sekedar mengintip.