PUSAT KESEHATAN TNI ALAMAT : MABES TNI CILANGKAP GEDUNG B-3 ADI SUCIPTO LT. VI CILANGKAP, JAKARTA TIMUR, INDONESIA email : puskestni@yahoo.co.id

Kamis, 20 Januari 2011

LUANGKAN WAKTU 30 MENIT UNTUK JANTUNG KITA

Sehat bukan berarti tidak sakit, dengan kata lain kalau tidak sakit, belum tentu sehat apalagi bugar.   Tapi mengapa kita sering enggan merawat kesehatan? "Menunggu" sampai jatuh sakit? Bukankah sekarang harga obat dan biaya perawatan rumah sakit amat mahal? Dan seberapa pedulikah kita terhadap kesehatan jantung kita?

Untuk memiliki jantung sehat keinginan saja tidak cukup tapi harus dengan niat yang kuat.   Hambatan terbesar justru sering datang dari dalam diri sendiri, ketika ingin memulai berolahraga, rasanya tidak mudah.   Rasa berat itu lazimnya dialami oleh orang yang mengaku sebagai manusia modern.    Mereka rata-rata mengaku sulit menyediakan waktu, meski sekadar beberapa menit dalam sehari, khususnya untuk berolahraga.    Alasannya, selain sudah capek juga pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga.   Di kota besar mereka juga kerap terjebak macet dalam perjalanan pergi atau pulang kantor, sehingga mood untuk berolahraga hilang sama sekali, aktivitas olahraga pun tidak lagi menarik, karena tenaga dan pikiran sudah terkuras.   Akhirnya, sisa waktu yang ada hanya untuk bersantai, beristirahat atau langsung tidur.  Maklum esok hari sudah harus bangun pagi-pagi lagi untuk memulai kembali kesibukan baru.


Meskipun olahraga itu diembel-embeli untuk kesehatan jantung, keengganan tetap saja muncul.  Untuk itu metode dan jenis latihannva harus benar-benar tepat, agar minat untuk berolahraga tetap tinggi.   Olahraga jenis apa atau latihan yang bagaimana yang dianjurkan agar jantung tetap sehat ?.    Jenis olahraga yang dianjurkan adalah yang bersifat aerobik, bukan jenis olahraga prestasi atau yang sifatnya kompetisi, seperti bulutangkis atau tenis lapangan, walaupun olahraga ini juga memacu kerja jantung, tapi berjalan secara tidak beraturan, terkadang tempo permainannya tiba-tiba cepat atau tiba-tiba melambat.   Untuk itu dianjurkan untuk berjalan kaki, berlari, berenang, bersepeda, atau senam jantung sehat.     Karena jenis olahraga ini masuk kategori olahraga aerobik yang dapat memacu kerja jantung secara bertahap.  Pengertian olahraga aerobik sendiri memang olahraga yang memacu jantung untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, guna memenuhi kebutuhan oksigen ke seluruh tubuh.

Jika ingin mendapatkan hasil optimal dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya sebelum melaksanakan olahraga aerobik memeriksa kesehatan jantung dulu.  Karena dari pengalaman pernah terjadi orang yang begitu giat berolahraga untuk menghindani penyakit jantung, tapi ujung-ujungnya malah kena serangan jantung.   Hal ini  mungkin saja terjadi karena suplai oksigennya dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi dengan pas oleh jantung.  Oleh sebab itu, dalam olahraga aerobik perlu diperhatikan prinsip 4T, yakni teratur, terukur, terarah, dan terawasi.

Memeriksakan jantung sebelum berolahraga banyak manfaatnya. Lewat pemeriksaan itu kita bisa tahu kondisi koroner, saluran pembuluh darah, serta kerja organ jantungnya.   Minimal dengan periksa EKG biasa plus latihan treadmill.   Dari hasil pemeriksaan itu nantinya bisa dibuat program latihan seperti apa yang cocok, supaya lebih aman dan manfaat yang didapat juga optimal.    Ada rumus yang bisa diikuti untuk mengukur porsi latihan yaitu sebelum berlatih, kita dapat menentukan target denyut nadi maksimal yang mungkin dicapai ketika latihan.   Target denyut nadi maksimal saat latihan dapat diperoleh melalui hitungan sederhana, yakni 220 per menit (target denyut nadi latihan) dikurangi umur.  Hasilnya akan menunjukkan target denyut nadi maksimal.   Sedangkan target nadi minimal latihan dihitung dengan cara 220 per menit (target denyut nadi latihan) dikurangi umur, kemudian dikalikan 85%.  Sebagai contoh, target latihan orang yang berumur 50 tahun, denyut nadi maksimal latihannya 220 - 50 = 170 per menit. Kemudian denyut nadi minimal latihannya (220 - 50) x 85% = 144,5 per menit. Dari hasil hitungan itu diperoleh zona latihan, yakni antara 144,5 - 170 denyut nadi per menit.   Jadi untuk mencapai kondisi aerobik, seseorang yang berumur 50 tahun, saat berolahraga denyut nadinya harus lebih dari 144,5 per menit, tapi tidak boleh lebih dari 170 per menit.  Kalau melampaui batas, bisa berakibat kelelahan jantung. Itulah sebabnya, mengapa olahraga yang terukur dan terawasi itu penting.

Ternyata cukup 30 - 60 menit, tidak terlalu menyita waktu.    Perlu diingat bahwa sebelum latihan dimulai, sebaiknya melakukan pemanasan atau peregangan otot terlebih dulu agar tidak cidera dan juga agar pertambahan denyut nadinya bisa berlangsung secara bertahap, tidak naik secara drastis. Sedangkan pascalatihan ditutup dengan cooling down atau pendinginan dengan mengatur napas sampai denyut nadinya normal kembali.    Frekuensi latihan juga perlu diperhatikan, jumlah latihan bisa diprogram tiga kali seminggu
.
Mulailah sekarang

Senarnya tidak terlalu sulit untuk memulai olaraga, oleh karena itu jangan tunda-tunda lagi, mulailah dari sekarang.  Bahkan anjuran ini berlaku juga bagi mereka yang tidak pernah berolahraga sekali pun, karena untuk memperoleh kebugaran, olahraganya tidak harus seberat yang dilakukan atlet.   Pekerja kantoran yang mengaku punva kesibukan tinggipun masih bisa berolahraga dengan memanfaatkan waktu selepas jam makan siang.  Daripada menghabiskan waktu satu jam untuk mengobrol di kantin atau cafe, mengapa tidak menyempatkan waktu 10 - 15 menit untuk berjalan kaki di sekitar kantor?    Bisa juga, ketika hendak kembali ke ruang kerja, jangan manjakan diri dengan naik lift.     Pilihlah jalan yang lebih memancing keluarnya keringat, seperti menggunakan anak tangga.   Cara ini tentunya harus dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.     Kalau ruang kantornya di lantai 30, cukup menjelajahi anak tangga sampai lantai 3 atau 4 saja.

Bukan hanya mereka yang tengah memasuki usia produktif saja yang perlu berolahraga untuk menjaga kesehatan jantungnya tapi manusia lanjut usia dan anak-anak juga perlu melakukan gerak badan.   Bahkan manula yang tidak bisa berjalan atau berdiri sekalipun masih bisa melakukan senam sambil duduk atau tiduran.   Dengan kata lain, apa pun kondisinya olahraga tetap dibutuhkan, dengan cukup olahraga ketahanan tubuh akan meningkat.   Tulang-tulang juga menjadi lebih kuat, serta proses metabolisme tubuh akan berfungsi dan berjalan dengan baik.   Bagi mereka yang ingin menghindari penyakit jantung sejak dini, olahraga menjadi salah satu solusi terbaik.

Jika peredaran darah berjalan normal, organ jantung akan bekerja sesuai dengan fungsinya, beragam gangguan pun enggan datang.    Namun sekali lagi, sebaiknya benkonsultasi dulu sebelum memutuskan melakukan satu jenis olahraga.   Apalagi mereka yang sebelumnya sudah mengidap penyakit, seperti darah tinggi, rasa sakit di dada, napas tersengal-sengal, atau Anda yang sebelumnya tidak pernah berolahraga sama sekali.

Dikutib dari “Buletin Kesehatan”  Puskes TNI, No 9,  2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar