Drs. Abdul Kholik Harahap, Apt, M.Si
Letkol Kes NRP. 524541
”Aktivitas antioksidan dalam segelas air teh sama dengan 7 buah apel.” Kalimat ini berasal dari iklan teh celup yang ditayangkan oleh televisi.. Peran antioksidan bagi kesehatan tubuh telah mendapat perhatian dan telah banyak publikasi yang telah dilaporkan. Dilain pihak ”demam antioksidan” ditengah masyarakat ditandai dengan munculnya produk antioksidan komersial mulai dari pangan fungsional hingga supplemen dalam waktu singkat.
Saat ini tersedia beragam jenis minuman dan makanan kaya antioksidan mulai dari yang memperkaya produk dengan komponen aktif antioksidan dan bahkan ada pula yang langsung memanfaatkan bahan baku yang kaya antioksidan. Antioksidan sebenarnya didefinisikan sebagai inhibitor yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Tetapi mengenai radikal bebas yang berkaitan dengan penyakit, akan lebih sesuai jika didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif.
Oksigen merupakan suatu zat yang sangat penting bagi kehidupan. Namun demikian oksigen juga merupakan suatu hal yang membahayakan. Hal ini terjadi akibat dari terbentuknya spesies oksigen reaktif yang dikenal Radikal Bebas. Radikal bebas adalah molekul dengan satu atau lebih electron yang tidak berpasangan. Radikal bebas dihasilkan melalui semua proses pembakaran termasuk merokok, pembakaran bahan bakar minyak, radiasi, mengeringkan atau memanggang makanan dan proses pembakaran tubuh yang normal.
Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh, menyebabkan aktivitas molekul radikal bebas atau spesies dengan oksigen reaktif (SOR) akan menyerang lipid, gula, protein dan DNA sehingga dapat menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Kekurangan gizi dan adanya senyawa xenobiotik dalam makanan/ lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut. Efek oksidatif radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan penuaan dini. Lipid yang seharusnya menjaga kulit agar tetap segar berubah menjadi lipid peroksida karena bereaksi dengan radikal bebas sehingga mempercepat penuaan. Kanker pun disebabkan oleh oksigen reaktif yang intinya memacu zat karsinogenik, sebagai faktor utama kanker. Selain itu, oksigen reaktif dapat meningkatkan kadar LDL (low density lipoprotein) yang kemudian menjadi penyebab penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Akibatnya timbullah atherosklerosis atau lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner. Di samping itu penurunan suplai darah atau ischemic karena penyumbatan pembuluh darah serta Parkinson yang diderita Muhammad Ali menurut patologi juga dikarenakan radikal bebas.
Bahan kimia yang dapat melumpuhkan radikal bebas disebut antioksidan. Pemain utamanya adalah vitamin A, C, dan E serta beta karoten (beta-carotene) yang merupakan pendahulu (precursor) vitamin A yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Berdasarkan sumbernya antioksidan dibagi menjadi dua kelompok :
1. Antioksidan Sintetik, contoh : Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butil Hidroksi Toluen, propil gallat, Tert-Butil Hidroksi Quinon (TBHT), dan Tokoferol (vit E)
2. Antioksidan Alami, Dalam makanan berasal dari :
(a) Senyawa antioksidan yang sudah ada dalam satu atau dua komponen makanan
(b) Seny AO yang terbentuk selama proses pengolahan,
(b) Seny AO yang terbentuk selama proses pengolahan,
(c) Hasil isolasi dari sumber alami lalu ditambahkan kedalam makanan (vit C, vit E, carotenoid dan selenium). Senyawa antioksidan alami dari tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenol dan juga turunan plavonoid.
Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif sangat signifikan dalam tubuh. Oksigen reaktif ini mencakup superoksida (O`2), hidroksil (`OH), peroksil (ROO`), hidrogen peroksida (H2O2), singlet oksigen (O2), oksida nitrit (NO`), peroksinitrit (ONOO`) dan asam hipoklorit (HOCl)
Sumber radikal bebas, baik endogenus maupun eksogenus terjadi melalui sederetan mekanisme reaksi. dibagi menjadi 3 tahap yaitu (1) tahap inisiasi yaitu terjadinya radikal bebas (R*) bila lipid kontak dengan panas, cahaya, ion metal dan oksigen. (2) tahap propagasi (perambatan, terbentuknya radikal baru), dimana terjadi autooksidasi ketika radikal lipid R* tadi bertemu oksigen membentuk radikal peroksida ROO* yang akan mengekstrak ion oksigen dari dari lipid lain (R1H) membentuk hidroperoksida (ROOH) dan molekul radikal lipid baru R1*. Selanjutnya autooksidasi akan berulang dan merupakan reaksi berantai. (3) Tahap terminasi, dimana hidroperoksida yang sangat tidak stabil terpecah menjadi senyawa organik berantai pendek yang lebih stabil seperti aldehid, keton, alkohol dan asam. Sumber endogenus dapat melewati autoksidasi, oksidasi enzimatik, fagositosis dalam respirasi, transpor elektron di mitokondria, oksidasi ion-ion logam transisi, atau melalui ischemic. Autoksidasi adalah senyawa yang mengandung ikatan rangkap, hidrogen alilik, benzilik atau tersier yang rentan terhadap oksidasi oleh udara. Contohnya lemak yang memproduksi asam butanoat, berbau tengik setelah bereaksi dengan udara.
Sesuai mekanisme kerjanya, antioksidan memiliki dua fungsi. Pertama merupakan fungsi utama antioksidan yaitu pemberi atom hidrogen. Senyawa ini memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk yang lebih stabil, sementara turunan radikal antiopksidan (A*) tersebut mempunyai keadaan yang lebih stabil dibanding radikal lipida. Antioksidan (AH) seperti itu sering disebut antioksidan primer. Fungsi kedua atau fungsi sekunder yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan reaksi autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida kebentuk lebih stabil.
Peranan antioksidan terhadap kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kardiovaskular dan Cancer.
Antioksidan berperan dalam melindungi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat rendah (VLDL) dari reaksi oksidasi. Lemak jenuh merupakan bagian terbesar dari LDL ( lipoprotein pembawa kolesterol utama dalam plasma) dan oksidasi pada lemak inilah yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Dengan menghambat oksidasi LDL menggunakan antioksidan yang banyak ditemukan dalam bahan pangan dapat mencegah aterosklerosis. Penyakit Cancer berawal dari mutasi Gen atau DNA sel, melalui replikasi atau kesalahan genetika (10-15%) atau faktor luar yang merubah struktur DNA spt virus, polusi, radiasi dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan (80-85%). Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan dalam mutasi ini, dan resiko ini sebenarnya dapat dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup. Jadi aktivitas antioksidan selain mencegah autooksidasi yang menghasilkan radikal bebas dan SOR, juga dapat menekan proliferasi (perbanyakan) sel cancer.
2. Pencernaan.
Secara terus menerus tubuh kita mengalami oksidasi setiap hari yang akan mengahsilkan radikal bebas, namun pembawa radikal bebas dan SOR yang dominasn berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Contoh makanan pembawa radikal bebas adalah makanan yang digoreng dengan minyak goreng yang telah digunakan berulang, seperti jajanan tahu, pisang tempe, bakwan goreng dan lain-lain. Peran antioksidan juga terlihat pada penyakit-penyakit gastroenterologi. Penyakit maag (ulcero-necrotis enterocolitis) juga terkait dengan radikal bebas dan dfisiensi pertahan antioksidan.
Dari penjabaran di atas, setidaknya kita telah dapat mengetahui berbagai sumber antioksidan berikut mengapa antioksidan diperlukan bagi kesehatan. Prevention is much better than curation, however. Jadi, mulailah dengan menjaga kesehatan dari makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari.
A new gambling paradise - JTG Hub
BalasHapusNew 영천 출장마사지 Vegas Casinos · A New South 파주 출장안마 Wales Review · Casino 안양 출장안마 Slots · Casino 김천 출장안마 Table 1xbet 먹튀 Games · Casino Table Games